Torment
Jiwa terasa kontang,
namun jadual tetap disaratkan,
perihal bius mengekang keperitan.
Hati terasa pilu,
namun zahir tetap ceria,
menatapi wajah insan si dia.
Omong kosong tanpa niat,
namun pedas tetap terasa,
meneguk air tanpa kelegaan.
namun jadual tetap disaratkan,
perihal bius mengekang keperitan.
Hati terasa pilu,
namun zahir tetap ceria,
menatapi wajah insan si dia.
Omong kosong tanpa niat,
namun pedas tetap terasa,
meneguk air tanpa kelegaan.
0 Comments:
Post a Comment
<< Home